Panas terik matahari menyapa
Dengan memikul tumbu dibahu
Tongkat kayu sisa bongkahan pohon yang
selalu menemani
Senja usia tak ia hiraukan
Dengan tenaga tuanya ia semangat
melangkah
Menapaki bukit bukit terjal
Berulang kali ia sandarkan diri seraya
beristirahat
Ditemani pohon nini yang bergoyang
Sesekali terdengar pekikan sang penghuni
hutan
Itulah selintas hiburan baginya
Semua ia lakukan dengan besar hati
Bersyukur atas apa yang ia miliki
Menunggu
nira yang menetes demi tetes
Kemudian membopongnya ddengan gontai
Namun dia hebat!
Tak sedikitpun terbisik rintihan keluh
kesah darinya
Tertunduk lemas pun ia selalu mengucap
syukur