Bercermin
Diri
Mengakui kesalahan orang lain lebih mudah daripada
menerima kesalahan itu dan mengkoreksi diri kita sendiri. Suatu kesalahan
merupakan masalah tumpuan. Mengerti, memahami, dan memperbaiki kesalahan,
itulah langkah itulah langkap yang harus ditempuh oleh terdakwa. Namun tidak
dapat dipungkiri pula, melakukan langkah tersebut tidak lah mudah, semua
perubahan membutuhkan proses. Disini lah kerjasama antara terdakwa dan korban
teruji. Ketika terdakwa(pembuat salah) berusaha memperbaiki kesalahan, korban
seyogyan-nya mendukung, menguatkan dan seharusnya salimg meyakinkan. Namun
terkadang semua itu terkalahkan oleh pikiran negative yang selalu terbayang.
Hilangnya keyakinan, terjadi konflik, dan berujung memutuskan sesuatu
kesepakatan. Di saat itulah semua keyakinan, kerjasama, hilang seketika. Perlu
disadari, tiada manusia yang sempurna.
Mereka semua memiliki masa lalu, memiliki kurang lebih masing-masing. Saling
memahami, saling melengkapi, itulah keselarasan. Guru yang terbaik adalah
bercermin diri, bertanya pada diri sendiri, “Sudah sempurna kah aku?”