Minggu, 11 Desember 2011
Jumat, 25 November 2011
SERPIHAN MUNGIL
Debu terbang kian kemari
Angin lembut berlarian di udara
Kotoran-kotoran kecil hinggap menusuk mata
Begitu juga aku, serpihan mungil
Bongkahan lilin itu begitu besar
Terbagi menjadi serpih kecil yang tak serupa
Inilah sisanya,
Setitik serpihan mungil tak berharga
Goresan tajam yang begitu menyayat
Ditemani suara jangkrik bergurau
Serpihan hanyalaah serpihan
Tak berharga tak bernilai apapun
Denting jam terus berputar
Makin hari makin semu akan bayangan keindahan
Bayangan indah yang menjadi penyemangat
Bayangan indah yang slalu menghibur
Bayangan indah yang menjadi penenang sandarannya
Biarkan serpihan mungil itu meneteskan penatnya
Bernyanyi melipur lara
Berikan senyuman ditengah perih sayatan itu
Kamis, 10 November 2011
D R A M A
Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.
Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.
1. Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
2. Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :
1. Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
2. Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
3. Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
4. Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
5. Lelucon / Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
6. Operet / Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
7. Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
8. Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
9. Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.
10. Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.
Sinta Ridwan-Generasi Muda yang Peduli dengan Sastra Aksara Sunda
S i n t a R i d w a n
Penampilannya selalu percaya diri dan penuh senyum. Jika Anda pertama kali melihatnya, mungkin tak akan menyangka, jika gadis berusia 26 tahun ini adalah penyandang lupus, penyakit yang hingga kini belum ada obatnya.
Sinta yang baru menamatkan kuliah S2 di jurusan Filiologi Universitas Padjajaran ini menganggap obat yang paling mujarap dari segala penyakit adalah rasa bahagia.“ Jadi kalau kita sakit, jangan dirasakan kalau kita sakit, tetapi kita harus berpikir sesuatu yang menyenangkan dan terus tersenyum walaupun kita sedang sakit,” ucap Sinta.
Pengalaman Sinta dengan penyakit lupus yang telah dideritanya sejak tahun 2005 lalu dia catatkan dalam sebuah buku otobiografi berbentuk novel berjudul “Berteman Dengan Kematian”. Dalam buku itu Sinta menceritakan tentang perjuangan dirinya untuk berjuang melawan lupus yang bersemayam di dalam tubuhnya.
Untuk mengisi hari-harinya wanita yang hobi membuat puisi ini berusaha untuk memberikan manfaat bagi orang sekitarnya. Salah satu upaya Sinta untuk memberikan arti hidupnya bagi orang lain dan bangsa ini adalah dengan cara mengajarkan naskah kuno sesuai dengan latar belakangnya sebagai seorang Fiolog.
Dengan ilmu itu Sinta membuka kelas aksara kuno di Gedung Indonesia Menggugat, di Jalan Perintis kemerdekaan Bandung. Kelas aksara kuno atau yang disingkat kelas Aksakun ini pertama kali dibentuk pada tahun 2009 atas dasar gagasan dari seniman-seniman beraliran metal yang beralamat di Ujung Berung, Bandung.
Dari dorongan para seniman yang biasa memainkan musik cadas itulah kelas aksakun berdiri dengan jumlah murid sebanyak 35 orang. Pengikut aksakun mengalami pasang surut. Tercatat dari awal beridiri hingga sekarang orang-orang yang pernah naskah kuno oleh Sinta sekitar 200 orang.
Murid yang mengikuti kelas aksakun terdiri dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Sinta mengaku tujuan dibentuknya kelas aksakun ini adalah untuk menjaga dan melestarikan naskah-naskah kuno yang merupakan warisan masa lalu.
“Tidak ada masa kini tanpa adanya masa lalu, dan itu semua tertuang di dalam naskah kuno,” ungkapnya. Sinta membebaskan teman-temanya yang mengikuti pelajaran naskah kuno itu untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat sesuai dengan keinginannya masing-masing.
Banyak dari murid Sinta yang membuat tulisan kuno untuk dijadikan design dalam sebuah kaos, dan poster-poster. Selain itu ada juga murid yang membuat lirik lagu yang mengadaptasi dari naskah-naskah kuno.
Menurut Sinta di dalam naskah kuno itu terdapat berbagai macam kandungan diantaranya gaya hidup, kesehatan, tuntutan manusia agar dapat menghargai alam, dan sastra orang-orang masa laliu.
Kecintaan Sinta terhadap naskah kuno mengalahkan rasa sakit akibat lupus. Sinta mengaku jika sedang tidak enak badan tidak menyurutkan dia untuk absen tidak mengajar kelas aksara kuno, “karena dengan mengajar saya menjadi bahagia dan itu bisa mengalihkan rasa sakit saya,” akunya.
Selain itu Sinta di tengah keterbatasan fisiknya akibat lupus itu bercita-cita ingin membangun sebuah museum digital yang akan diberi nama ensiklopedia naskah kuno. Tujuan dari pembuatan museum digital itu adalah untuk memudahkan orang-orang agar dapat mengakses naskah kuno dengan mudah.
Sinta beranggapan selama ini orang-orang jarang mempelajari ataupun membaca naskah-naskah kuno itu karena sulitnya mengakses catatan-catatan orang-orang dari masa lalu yang tersebebar di seluruh penjuru nusantara. Dengan hadirnya museum digital itu akan memudahkan orang-orang untuk mempelajari sejarahnya langsung dari sumber sejarah tanpa harus berusasah payah pergi ke museum.
Behind The Scenes
Saat diwawancarai oleh Kick Andy
Saat mengajar murid-muridnya. Tak hanya anak sekolah namun murid Sinta terdiri dari berbagai kalangan
Sinta Ridwan saat membuka hadiah sebuah laptop untuk kemajuan sanggarnya
Langganan:
Postingan (Atom)