Selasa, 30 Juli 2013

Cerita Ku



Cerita Ku
Bintang malam kembali meredup
Sinarnya tak terangi malam
Hanya nampak hitam kelam
Duduk sembari menepis dinginnya malam
Terdengar suara dedaunan bersinggungan
Terhempas angin malam
Merombak kesunyian malam
Dapat ku pandang terang bayang diriku
Seorang diri yang tersipu sendu
Tiada harap terlebih dariku
Berkuat diri dari dinginnya malam
Menyapa hening suasana dengan senyuman
Waktu, waktu, dan waktu
Harapku hanya tertuju padanya
Tenanglah kasih, tiada alasan yang ingin ku ucapkan
Tertebak akan jawabmu berkata “Itu hanya omong kosong!”
Bintang yang kini meredup
Suatu saat akan kembali terang
Kan ku biarkan menikmati kegelapan ini
Suatu cahaya terang akan bersinar kembali
Menunjukkan yang sesungguhnya terjadi
Tak pernah ku ketahui kapan, namun aku percaya


Puisi
Mentari enggan menebar senyumnya
Berjatuhan ranting di halaman
Ku tatap pagi seorang diri
Embun menyergit mengikat kerinduan
Burung-burung terbang berhalauan
Turut melambung segala angan
Yang disana akan kah kau merasa kan?
Sejuta kerinduan yang masih tersekap disini
Dalam setiap sapaan mentari
Lantunan suara merdu yang terus ku putar
Berkuat hati berusaha tegar
Betapa riang hati ini memandang segala cerita
Alur cerita klasik yang begitu terngiang
Tiada drama namun inilah yang ku rasa
Tak mungkin tersampaikan semua ini padanya
Memandangmu dari kejauhan
Oh inilah kisah barumu yang begitu berwarna
Entah harus bagaimana sikap ini bersikap
Berulang kali nasehat jangan berharap ku dengar
Ya, memang itu ada benarnya



Will I see you again? Would you see me?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar