Senjaku kembali menangis
Rutinitas akan disadarkannya pada cermin
diri terus berangsur
Hingga tak dapat lantang mengangkat pandangan
Hanya terus berhadap lantai dan tersipu
Seakan terjerat tumpukan lara
Air mata lagi yang kemudian terjatuh
beriringan
Oh pandirnya,
Semua tlah menjadi kelabu
Hanya kasih disini tertinggal
Dan jauh dari nyata khayalku untuk dapat
terbalas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar